Kegiatan Respon Gempa Bumi
Sebagai respon atas gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya, YGM telah aktif terlibat dalam memberikan bantuan kepada korban yang selamat sejak akhir mei 2006 yang terbagi atas dua tahap yaitu
- emergency stage
- rehabilitation and reconstruction stage
Kegiatan yang telah dilakukan YGM selama masa emergency :
- Pembagian bahan makanan dan non food item (NFI) kepada para korban gempa terutama penduduk di Kecamatan Panggang, Gunungkidul.

2. Melakukan asesmen secara cepat kepada para anggota Program CoBILD. Banyak anggota KSM Co-BILD yang tinggal di beberapa desa dan kampung yang menjadi korban gempa. Pembagian bahan makanan non food itemsjuga dilakukan di wilayah anggota KSM yang menjadi korban. Hasil dari asesmen cepat ternyata sangat menyedihkan, karena 886 dari 2.200 anggota Co-BILD yang masih aktif menjadi korban gempa. Beberapa diantaranya adalah : 12 orang meninggal, ratusan anggota KSM yang kehilangan mata pencaharian, 2 anggota menderita cacat permanen. Rumah anggota KSM yang rusak berat/total adalah sebanyak 224 unit, sedangkan yang rusak sebagian adalah 188 unit.
3. Pembangunan penampungan air hujan (PAH) di Kecamatan Panggang, Gunungkidul. Anggota Co-BILD yang tinggal di Gunungkidul adalah 31 % dari total anggota Co-BILD. Air bersih di Gunungkidul merupakan barang yang susah didapat. Penduduk desa membangun PAH unruk mengumpulkan air hujan. Gempa bumi tela menghancurkan banyak PAH dan masyarakat kehilangan air hujan yang telah dikumpulkan selama msim hujan terakhir untuk cadangan air bersih ketika menghadapi musim kemarau. Mayarakat biasanya membangun PAH dibawah talang atap.
Pipa dipasang untuk menghubungakn talang atap dan lubang di atas PAH agar air hujan dapat langsung mengalir kedalam PAH. YGM telah membangun PAH sebanyak 32 unit dengan kapasitas per-unit adalah 10.000 liter air bersih. Setiap unit dapat digunakan untuk 10 keluarga (35-50 orang).

4. Pembangunan kamar mandi dan wc umum permanen untuk keluarga miskin.

5. Pembangunan transitional shelters. YGM telah membangun 700 shelter bambu di beberapa desa dan dusun di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Prgram ini didukung oleh Usindo, SGHIdan OXFAM GB.

6. Pendistribusian air bersih untuk korban gempa di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul yang didukung oleh UNICEF.

7, Melakukan needs assessment on livelihood, yang didukung oleh Catholic Relief Services (CRS).

8. Berperan serta aktif dalam multi-stakeholders meetings and forums untuk mendiskusikan isu-isu yang berkaitan dengan rekonstruksi secara umum, termasuk dalam mendirikan Housing Resource Center (HRC), yang diinisiasi oleh Kementrian Negara Perumahan Rakyat.

Kegiatan yang telah dilakukan YGM selama masa rehabilitasi dan rekonstruksi
- Memfasilitasi pembangunan rumah dengan konstruksi baja ringan yang didukung oleh CRS, di desa (Desa Potorono, Banguntapan, Bantul; dan Desa Wonokromo, Plered, Bantul) sejumlah 94 unit dan program selesai pada Oktober 2007.

2. Bekerjasama dengan GTZ Good Local Governance, melalui program Community Action Planning (CAP). CAP adalah sebuah metode untuk mendorong masyarakat desa/dusum untuk berperan serta aktif dalam pembuatan keputusan untuk proses pembangunan desa/dusunnya. Salah satu hasilnya adalah program rekonstruksi infrastruktur yang hancur akibat gempa. YGM bekerja di 4 desa di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo Yakni : Dusun Cikal dan dusun Bintaran Wetan – Bintaran Kulon, Desa Srimulyo, Piyungan, Bantul. Sedangkan di Kulonprogo lokasinya adalah di dusun Temben-Mirisewu, Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah serta dusun Gegulu – Sembungan, Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah. Program ini selesai pada bulan Maret 2008.
